Tulisan pada umumnya digunakan untuk menuangkan gagasan/ ide/ pemikiran seseorang. Maka dari itu, kemampuan menulis menjadi salah satu hal yang krusial di kalangan akademisi agar dapat memaksimalkan perannya. Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) mengadakan webinar berjudul “How to Build a Great Essay” pada 12 Desember 2021 lalu. Narasumber kegiatan ini adalah Dharu Smaradhana, Wulan Pusparini, dan Aulia Syakhroza. Esai selalu menjadi topik yang menarik untuk diangkat, karena meskipun dapat ditemukan pada berbagai sumber, perspektif berbeda terutama dari pengalaman-pengalaman narasumber akan selalu menarik untuk diketahui dan dipelajari bersama.

“No one sees the world the way you do, so no one else can tell the stories that you have to tell” – Charles de Lint

Menulis bukan hanya tentang seberapa pintar seseorang, namun juga tentang kemampuan menuangkan apa yang ada dalam pikiran kedalam sebuah tulisan. Seperti kutipan di atas, bahwa ketika menulis esai menjadi sebuah kewajiban dalam matakuliah, tentu saja esai antar mahasiswa akan berbeda terutama dari segi sudut pandang. Untuk itu, penting bagi mahasiswa mempersiapkan esainya semenarik mungkin agar sang dosen yang membaca dapat melihat potensi dirinya melalui tulisan.

Dijelaskan oleh para narasumber bahwa esai yang menarik adalah esai yang terstruktur, memiliki kalimat yang jelas, serta mampu memberikan sudut pandang yang jelas terhadap suatu masalah. “The essay needs to be clear and easy to understand. Get to the point quickly and state them” (Syakhroza 1:06:38). Ada empat tahapan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam membuat esai, yaitu:

  1. Bangun argumen yang kuat

Melatih pikiran untuk selalu berpikir kritis tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun juga bukan hal yang mustahil. Lakukan hal-hal seperti membandingkan dua kemungkinan yang bertolak belakang terhadap jawaban dari masalah yang diberikan, pikirkan kecenderungan anda. Jika lebih mudah bagi anda untuk menjabarkan kemungkinan yang satu dibandingkan yang lainnya, maka itu menjadi pilihan anda.

Yang harus diingat adalah pahami dengan jelas masalah yang diberikan, karena tentu saja dosen memberikan instruksi bukan tanpa tujuan. Biasanya, dosen memberikan clue dalam tugasnya, baik secara lugas maupun tersembunyi. Tugas anda adalah baca, pahami, dan hubungkan dengan materi yang diberikan. Sehingga hasil akhir esai anda adalah esai yang tegas menjawab pertanyaan.

  1. Melakukan critical reading

Penting untuk mencari referensi yang mendukung argument anda, serta bandingkan dengan referensi yang bertolak belakang dengan argumen anda sehingga esai anda memberikan sudut pandang yang jelas terhadap suatu masalah.

Dalam tahap ini, pastikan sumber-sumber yang akan dituju relevan terhadap suatu masalah yang diberikan oleh dosen. Jika perlu, poin-poin yang penting dalam sumber tersebut dapat dicatat dalam bentuk digital maupun manual. Setelah mendapatkan poin-poin tersebut, buat database dalam bentuk excel ataupun buku catatan anda tentang semua referensi yang dituju. Terakhir, pelajari pola penulisan dari berbagai sumber tersebut dan temukan pola yang cocok untuk anda.

  1. Latihan! Latihan! Latihan!

Tidak ada manusia yang terlahir sukses atau pintar, semua butuh proses dan ketekunan. Begitu pula dengan menulis esai atau membangun argumen dalam tulisan. Latihan adalah kunci untuk dapat membuat esai yang menarik. Semakin sering anda latihan menulis, semakin bagus kualitas tulisan anda. 

  1. Evaluasi

Beberapa orang membuat versi terhadap tulisan mereka, seperti draft1, draft2, draft3, … dst. Hal ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap tulisan yang dibuat, selain menyimpan cadangan file esai tersebut. Usahakan untuk meminta teman atau orang lain yang paham topik tersebut untuk memberikan pandangan terhadap tulisan anda. Revisi tulisan anda, evaluasi lagi, dan begitu seterusnya. 

Kesimpulan

Diantara banyaknya esai mahasiswa yang tertumpuk dalam file seorang dosen, apakah esai anda menjadi esai yang dapat memunculkan binar bahagia dalam hatinya? Harapannya adalah YA! Untuk itu, terus berlatih sebanyak 10.000 jam untuk menjadi ahli (Gladwell, 2008). Lawan distraksi yang dapat membuat fokus anda teralihkan, luangkan waktu setiap harinya untuk berlatih menulis, dan terus semangat! 

There is no good essay finished in one-run writing. Allocate your time!

Author,

Festy Winda Sari

Divisi Riset dan Inovasi, Departemen Riset Pendidikan PPI UK

Comments