/

July 27, 2017

Konvensi dan Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Dibuka Dubes RI untuk Inggris Raya

Pada hari Senin, 24 Juli 2017, Dubes Indonesia untuk Inggris, Republik Irlandia dan IMO Dr. Rizal Sukma telah meresmikan acara gabungan Konvensi Internasional Sarjana Indonesia (Indonesian Scholars International Convention/ISIC) dari Perhimpunan Pelajar Indonesia-Inggris Raya (PPI-UK) dan Simposium Internasional (SI) ke-9 dari PPI-Dunia.

Dr. Rizal hadir di lokasi penyelenggaraan acara ISIC-SI 2017 di Warwick Arts Centre, University of Warwick juga mengawali kegiatan yang akan berlangsung hingga 27 Juli mendatang. Tahun ini, PPI-UK menjadi tuan rumah prakarsa akbar ISIC-SI 2017.

Dubes Rizal Sukma dalam sambutannya mengatakan dirinya turut bersemangat selain dia pernah menjadi bagian dari komunitas ini, juga karena sangat terkesan dengan daftar nama para pembicaranya dan topik yang dirancang dengan sangat baik. Menurutnya, mahasiswa dan sarjana PPI kini jauh lebih cekatan dan jeli dalam menggelar acara se-kaliber ini.

Penyelenggaraan ISIC-SI 2017 memulai  diskusi bertema penting “Memacu Potensi Nasional Indonesia Menuju Tahun 2030” diusung dengan harapan agar dapat memberikan bekal wawasan kepada pelajar, mahasiswa serta sarjana Indonesia yang nantinya dapat membantu mereka bertarung di wilayah ilmu yang mereka geluti di kancah Internasional.

Konvensi  ISIC-SI 2017 diikuti lebih dari 500 mahasiswa dan sarjana Indonesia yang merepresentasi lebih dari 100 negara serta 1.500 mahasiswa dan sarjana yang sedang menuntut ilmu di seluruh pelosok dunia.

Ketua Penyelenggara ISIC-SI 2017 Samuel Leonardo yang menyandang predikat Summa Cum Laude – First class honour dari University of Oxford tahun lalu dan saat ini sedang menempuh PhD di bidang teknik kimia pada universitas yang sama ini adalah ketua penyelenggara gabungan dua acara mahasiswa Indonesia terbesar di dunia ISIC-SI 2017. Dia sekarang sedang mengerjakan riset energi terbaharukan dari pemanfaatan air limbah untuk meningkatkan efisiensi proses dan scale-up.

ISIC merupakan acara tahunan PPI Inggris Raya yang sudah berjalan selama lebih dari 15 tahun, dan tahun ini PPI Inggris terpilih menjadi tuan rumah Simposium ke sembilan PPI-Dunia. Bagi Sam, “Tema tersebut diangkat dalam rangka mempersiapkan diri kita menghadapi tantangan bonus demografi di tahun 2030 di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai tingkat 70% dibanding jumlah penduduk usia non produktif.”

“Tema ISIC tahun depan diharapkan akan tetap menjaga kontinuitas tema tahun ini, sehingga visi konvensi tahun ini tidak terputus disini saja,” begitu harapannya.

Panitia pelaksana ISIC-SI 2017 menyediakan berbagai kegiatan, seperti diskusi panel, workshop, konser kesenian, serta kegiatan budaya lainnya. Upaya ini diharapkan dapat membuka wawasan para mahasiswa serta sarjana Indonesia dalam memahami beragam topik seperti Wirausaha dan Awal Usaha, Kota yang Berkelanjutan, Seni dan Budaya, Politik Indonesia, Masa Depan Indonesia Sisi Finansial, dan Pembelajaran ke Depan.

Anggota parlemen Inggris sebagai Utusan Inggris untuk Urusan Perdagangan dengan Indonesia dan Ketua Kelompok Lintas Partai Parlementer Inggris tentang Indonesia Richard Graham MP, hadir sebagai pembicara kunci pada hari pertama dengan menyampaikan tentang kesiapan Indonesia menjelang 2030 dalam menghadapi peningkatan demografi usia produktif.

Pada kesempatan ini, Richard mengajak agar Inggris yang merupakan negara paling global di dunia ini dan dengan London sebagai pusatnya digunakan sebagai etalase bagi Indonesia untuk menceritakan tentang Indonesia kepada dunia, “Gunakan kami,” katanya, “Kesempatan bagi para mahasiswa dan sarjana lulusan universitas di sini merupakan momen mereka, kesempatan mereka serta peluang mereka karena dunia kini lebih terbuka dibanding sebelumnya.”

Sebenarnya Indonesia memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan dibanding sebelumnya. Mereka yang memiliki kemampuan berbahasa asing serta terampil akan mampu sukses dalam kehidupan mereka yang pada waktunya membawa Indonesia berada di panggung global, – untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Imbuhnya, “Saya sudah mengetahuinya, tetapi dunia perlu mengetahuinya juga.”

Sementara itu, Duta Besar dan Utusan Tetap RI untuk UNESCO: Prof. Dr. T.A. Fauzi Soelaiman memberikan masukan kepada mahasiswa dan sarjana Indonesia untuk magang di Sekretariat UNESCO karena Indonesia masih kurang terwakili di sana.

Sementara itu, para pakar di bidangnya tampil sebagai pembicara di antaranya Walikota Surabaya: Tri Rismaharini pada Sesi Pembangunan, sedangkan  pada Sesi Kewirausahaan tampil CEO GE Indonesia: Handry Satriago dan penulis buku ‘Laskar Pelangi,’ Andrea Hirata berbagi serba-serbi dunia Sastra.

Presiden PPI-UK, Alanda Kariza, sebagai tuan rumah mengatakan jika selama ini dunia internasional banyak mendengar soal kesenian tradisional Indonesia, kami rasa sudah saatnya untuk kita menunjukkan sisi budaya kontemporer Indonesia, apalagi di negara seperti Inggris Raya yang dikenal dengan industri kreatifnya.

Menurut Alanda, jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di penjuru dunia meningkat setiap tahunnya. Untuk itu, mereka bangga mengundang lebih dari 30 ahli yang berasal dari berbagai bidang ilmu untuk memberi pembekalan soal bagaimana pelajar Indonesia di luar negeri bisa berkontribusi untuk Indonesia.

Acara ISIC-SI 2017 memiliki keunikan dengan acara lainnya yang pernah diselenggarakan, di mana fokus lebih kental dalam memberikan pengetahuan yang bisa diterapkan dengan mengembangkan minat individu.

Penyelenggara menerima lebih dari 800 abstrak dari mahasiswa Indonesia di seluruh dunia dan terdapat 40 karya tulis terpilih berdasarkan kualitas dan relevansinya pada tema ISIC-SI 2017 INI.

 

-Selesai-

 

Silakan kunjungi:

www.isic-si2017.ppiuk.org, Tweet @PPIUKofficial, IG PPI_unitedkingdom and fB ISICSI2017 

Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

1.    John Tampi, WA: +44 7477417026 dan e-Mail: jhtampi@gmail.com                  

2.    Elshinta Marsden, WA: +44 785 119 8937  e-Mail: elshinta@elshintaconsulting. com

CATATAN REDAKSI

 

Pada Hari ke-2 (Selasa, 25/07) – Simposium Internasional PPI Dunia ke 9 di Warwick – Seluruh peserta kegiatan melaksanakan pertemuan internal yang membahas Rapat Tahunan PPI-Dunia sepanjang hari (Tertutup untuk publik)

Di hari ke-3 (Rabu, 26/07) – Konvensi Internasional Peneliti Indonesia

Lokasi di Theatre

09.25-09.30
Kata Sambutan

09.30-10.30                 
Pidato Pembukaan: Peningkatan Drastis Demografis Indonesia di tahun 2030
Sudirman Said, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

0.40-12.00                 
Diskusi Panel Utama
Bagaimana caranya untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi                                               Peningkatan Demografis di tahun 2030?
1.     Handry Satriago, CEO GE Indonesia
2.     Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat
3.     Dr. David Johnson, Peneliti di Bidang Komparatif dna Pendidikan Internasional, University of Oxford

12.00-13.30                 
Istirahat Makan Siang

13.30-15.00                 
Kompetisi Presentasi Hasil Penelitian ISIC – Zeeman Building (MS.01, MS.04 & MS.05)
·       Ilmu Sosial
·       Ekonomi dan Finansial
·       Ilmu medis/kedokteran

15.00-15.30                 
Istirahat

15.30-17.00                 
Kompetisi Presentasi Hasil PenelitianISIC – Zeeman Building (MS.01, MS.04 & MS.05)
•       Ilmu Sosial
•       Ekonomi dan Finansial
•       Ilmu Teknik dan Infrastruktur

LINGKAR STUDI PAPUA

9.30-10.00                   
Pendaftaran

10.00-10.15                   
Pembukaan

10.15-12.15                 
Sesi 1 – Pendidikan, Untuk Apa dan Siapa?
1.     Korinus Waimbo (University of Exeter) – Science and Mathematics Education in Papua 
2.     Arie Ruhyanto (University of Birmingham) – Education in the Highland: A Story of ‘Guru Penggerak’ in Puncak Regency, Papua
3.     Adeline Tumenggung-Cooke (University of Central Lancashire) – A Journalistic View of Education in Papua
4.     Samuel Tabuni (Papua Language Institute) – The Roles of Independent Education Institution to Accelerate Education Development in Papua

Diskusi Interaktif

 

12.15-13.45                 
Makan Siang

13.45-15.45                 
Sesi II – Kemana Harus Pergi Untuk Mencari Pendidikan?
1.     Markus Kilungga (Education Practitioners) –Contextual Education in Papua: Learning from Walak Tribe
2.     Martua Hutabarat, SP MDP (Papua State University) –Primary and Secondary Education Development in Papua
3.     Demas Paulus Mandacan (Regent of Manokwari, Papua Barat) – Education Development in Special Autonomy Era: Learning from Manokwari Regency 
4.     Willem Burung (University of Oxford) – Education in Papua: Past, Present and Future

Diskusi Interaktif

 

15.45-16.00                 
Istirahat

16.00-17.30                 
Sesi III – Diskusi Meja Bundar
Menarik partisipasi untuk kerjasama dalam membangun pendidikan di Papua 

17.30-18.00                
Penutupan

Di hari ke-4 (Kamis, 27/07) – Konvensi Internasional Peneliti Indonesia

Lokasi di Theatre

09.00-10.20                   
Sesi Panel
Jalan Yang Harus Dipilih Setelah Kuliah Jenjang Master: Bekerja di Industri atau di bidang Akademis
·       Dr. Stevin Snellius Praman, University of Newcastle
·       Dr Handi Salim MBChB, MRCP (UK), Cardiology Clinical Fellow at University Hospital Coventry & Warwickshire

10.20-11.40                 
Insight into Academia
·       Dr. Indrat Aria, University of Cranfield
·       Dr. Irwanda Laory, University of Warwick
·       Dr. Nunung Nurul Hidayah, Aston Business School, Aston University

11.45-12.30                 
IUKSN Poster Competition Judging Process

12.30-13.30                
Istirahat Makan Siang

13.30-17.30                 
Presentasi Indonesian Scholars Forum (ISF) 
·       Kesehatan
·       Seks dan Kesetaraan Gender
·       Ekonomi dan Bisnis
·       Pendidikan
·       Sains dan Teknologi

17.30 -17.50                
Istirahat

17.50 -19.00                
Pengumuman Pemenang ISIC Paper Presentation & IUKSN Poster Competition

  —

 

From the same category