Sudah tahu kan kalau penyakit jantung itu adalah penyakit nomor satu dalam menyebabkan kematian dan kecacatan? Data WHO menunjukkan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah menyebabkan 17,5 juta kematian yang mewakili 31% total angka kematian di seluruh dunia pada tahun 2012. Kematian seringkali terjadi secara mendadak, diawali dengan serangan jantung yang kemudian berakibat henti jantung. Mengerikan? Jelas! Tapi, apa bedanya henti jantung dan serangan jantung? Bukannya sama saja? Lalu apa yang bisa kita lakukan ketika mendapati kejadian henti jantung ini?

HENTI JANTUNG

(Sumber)

Mengenal Henti Jantung

Serangan jantung terjadi saat adanya penyumbatan pembuluh darah koroner. Ini mengakibatkan fungsi jantung terganggu akibat pasokan oksigen ke jantung berkurang. Keluhan utama pasien adalah nyeri dada seperti tertimpa beban dan seringkali menjalar ke arah telapak tangan sebelah kiri. Pada serangan jantung, kemungkinan besar darah masih dapat dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh.

Namun, pada henti jantung, atau cardiac arrest, terjadi sebuah situasi dimana jantung berhenti menjalankan fungsi utamanya yaitu memompa darah. Hal ini sering disebabkan oleh gangguan irama jantung yang terjadi secara mendadak, yang kemudian dapat dengan cepat memburuk jika korban tidak segera diberikan pertolongan. Gangguan irama ini sering ditemui pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam hidupnya.

Henti jantung atau cardiac arrest merupakan kegawatdaruratan medis. Ini menjadi masalah karena masyarakat luas terkadang sulit membedakannya dengan pingsan oleh sebab-sebab yang lain. Tanda-tanda khas henti jantung dapat dikenali sebagai berikut:

  • Tidak ditemukannya tanda-tanda pernapasan
  • Hilang kesadaran secara mendadak
  • Tidak bereaksi terhadap rangsangan yang diberikan seperti suara ataupun rasa nyeri.

Apa yang bisa dilakukan jika mendapati kejadian henti jantung?

Pada dasarnya, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan survival chance pada korban yang mengalami cardiac arrest di Inggris :

1) Menelepon 999

2) Melakukan resusitasi jantung paru (RJP), atau cardiopulmonary rescucitation (CPR).

Untuk lebih detailnya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil jika mendapati kejadian henti jantung.

1. Check the person and your surroundings.

Sebelum menolong, pastikan lingkungan sekitar merupakan tempat yang aman untuk memberikan pertolongan. Kemudian, lakukan pemeriksaan sederhana, seperti memanggil dan menepuk ringan bahu korban untuk menemukan tanda-tanda henti jantung seperti yang sudah disinggung diatas.

2. Call for help and call 999.

Raih perhatian orang-orang sekitar dengan berteriak minta tolong dan pastikan ada orang lain yang bisa ikut menolong korban. Di seluruh daratan Britania Raya, 999 adalah nomor telepon bantuan dalam kondisi gawat darurat yang bisa dihubungi oleh siapapun. Hubungi nomor telepon ini segera untuk mendatangkan ambulans dan tenaga medis, terutama jika terdapat kecurigaan yang besar bahwa telah terjadi henti jantung.

3. Berikan resusitasi jantung sederhana, always.

Jika teman-teman pernah mempelajari teknik resusitasi jantung dan paru, segera lakukan kompresi jantung dan bantuan nafas pada korban yang diduga mengalami henti jantung. Bagi teman-teman yang belum pernah mengetahui teknik bantuan hidup, tetap lakukan kompresi jantung, atau yang lazim dikenal, hands-only CPR. Yang jelas, never do nothing!

Hands-only CPR? How do I do that?

  • Posisikan tubuh di samping kiri atau kanan korban dengan sejajar di area dada.
  • Letakkan telapak tangan salah satu sisi di atas punggung tangan sisi yang berlawanan. Genggam jari jemari kedua tangan.
  • Posisikan bagian bawah telapak tangan di bagian tengah dada korban.
  • Dorong kebawah sedalam lima hingga enam sentimeter. Dorong dengan cepat dan keras sebanyak dua kali setiap detiknya.
  • Lanjutkan kompresi jantung atau hands-only CPR hingga ambulans datang atau korban kembali sadar.

Tautan video – Hands-only CPR: Never do nothing

Apakah kejadian henti jantung bisa dicegah?

Kejadian henti jantung paling banyak disebabkan oleh serangan jantung. Hal ini didasari oleh penyakit jantung koroner yang menyebabkan kematian sel otot jantung dan terganggunya fungsi pompa jantung. Untuk mencegah penyakit jantung, umumnya seseorang dianjurkan untuk mengadopsi gaya hidup sehat, yaitu:

  • Be active, olahraga yang rutin dan cukup.
  • Makan lebih banyak sayur dan buah-buahan.
  • Hindari asap rokok dan berhenti merokok.
  • Periksa kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit lebih awal.

Akhir kata, henti jantung merupakan situasi gawat darurat. Pertolongan dengan segera dapat meningkatkan kelangsungan hidup korban. Jika teman-teman menemukan kejadian henti jantung, jangan panik dan tetap berusaha melakukan sesuatu untuk menolong korban.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai RJP atau CPR, temukan infonya disini.

Penulis:

Natasha S. Primaditta – MSc Preventive Cardiology, Imperial College London

 

Editor:

Ronald V. Manorekang – Junior doctor at Royal Stoke University Hospital

Ayodya Heristyorini – Alumni MSc Forensic Medical Sciences, Queen Mary University of London

Jika pembaca memiliki saran atau topik kesehatan yang ingin dibahas, silakan menuliskannya di sesi comments.

Sumber:

  1. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/
  2. https://www.bhf.org.uk/heart-health/conditions/cardiac-arrest
  3. https://www.bhf.org.uk/heart-health/how-to-save-a-life/hands-only-cpr
  4. https://www.bhf.org.uk/heart-health/how-to-save-a-life/how-to-do-cpr
  5. http://www.nhs.uk/Conditions/Heart-attack/Pages/Introduction.aspx
  6. http://www.nwas.nhs.uk/media/229797/BHF%20Cardiac%20Arrest.pdf
  7. http://www.depkes.go.id/article/print/2155/resusitasi-jantung-dini-upaya-pertolongan-pertama-pada-henti-jantung.html
  8. http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartAttack/AboutHeartAttacks/Heart-Attack-or-Sudden-Cardiac-Arrest-How-Are-They-Different_UCM_440804_Article.jsp#.WM-_N2-LS70